Perubahan sosial, budaya, dan gaya hidup di era Pemerintahan Presiden Soeharto
Selama masa pemerintahan Soeharto, Indonesia mengalami banyak perubahan sosial, budaya, dan gaya hidup yang positif, meskipun disertai dengan tantangan-tantangan tertentu. Berikut adalah beberapa ulasan positif mengenai perkembangan sosial dan budaya masyarakat Indonesia selama era Orde Baru:
1. Peningkatan Akses Pendidikan
- Pembangunan Sekolah: Salah satu dampak positif terbesar dari pemerintahan Soeharto adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan. Program pembangunan sekolah, termasuk Sekolah Dasar Inpres (Instruksi Presiden), memperluas jaringan sekolah hingga ke daerah-daerah terpencil, sehingga lebih banyak anak-anak di berbagai pelosok Indonesia bisa menikmati pendidikan dasar.
- Wajib Belajar: Pemerintah Orde Baru memperkenalkan program wajib belajar 6 tahun yang meningkatkan angka melek huruf dan membantu mengangkat kualitas sumber daya manusia Indonesia. Peningkatan kualitas pendidikan ini menjadi salah satu landasan penting dalam memajukan masyarakat dan ekonomi di masa depan.
2. Urbanisasi dan Perkembangan Kota
- Pertumbuhan Kota-Kota Besar: Pembangunan infrastruktur di perkotaan, seperti jalan raya, tol, jembatan, dan fasilitas umum, memungkinkan terciptanya pusat-pusat ekonomi dan sosial baru. Perkembangan ini memicu proses urbanisasi, di mana banyak orang dari desa pindah ke kota untuk mencari pekerjaan dan meningkatkan kualitas hidup.
- Modernisasi Gaya Hidup: Di perkotaan, masyarakat mengalami perubahan gaya hidup dengan berkembangnya berbagai bentuk hiburan, perbelanjaan, dan fasilitas umum modern, seperti pusat perbelanjaan (mall) dan bioskop. Masyarakat mulai mengenal gaya hidup urban yang lebih modern, dipengaruhi oleh tren global namun tetap mempertahankan identitas lokal.
3. Peran Perempuan dalam Pembangunan
- Keterlibatan dalam Pendidikan dan Karier: Pada masa Soeharto, perempuan semakin banyak terlibat dalam sektor pendidikan dan profesional. Kampanye nasional untuk pemberdayaan perempuan melalui PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan program-program pemberdayaan masyarakat desa membantu perempuan mendapatkan keterampilan baru serta berpartisipasi lebih aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
- Perubahan Norma Sosial: Secara bertahap, norma-norma tradisional yang mengekang peran perempuan mulai bergeser. Perempuan Indonesia mulai memiliki lebih banyak kesempatan dalam pendidikan dan karier, meskipun tantangan budaya patriarkal masih ada. Namun, masa ini menjadi titik awal yang penting untuk kemajuan hak-hak perempuan.
4. Peningkatan Standar Hidup dan Kesadaran Kesehatan
- Program Kesehatan Massal: Pemerintah Orde Baru menerapkan berbagai program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti program vaksinasi massal dan pembangunan Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di seluruh pelosok negeri. Akses layanan kesehatan dasar bagi masyarakat meningkat pesat, membantu menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
- Gaya Hidup Sehat: Kesadaran akan pentingnya kesehatan mulai tumbuh di masyarakat, baik melalui kampanye pemerintah maupun pengaruh gaya hidup modern. Masyarakat mulai lebih peduli terhadap gaya hidup sehat, baik dalam hal pola makan maupun kegiatan fisik.
5. Kebangkitan Budaya Populer
- Industri Musik dan Film: Selama era Soeharto, musik dan film Indonesia mengalami kebangkitan. Musik pop, dangdut, dan campursari semakin populer di masyarakat. Beberapa musisi legendaris Indonesia, seperti Rhoma Irama, Iwan Fals, dan Nike Ardilla, muncul pada masa ini dan menjadi simbol budaya populer. Di dunia film, genre komedi dan drama keluarga sangat digemari, mencerminkan kehidupan masyarakat sehari-hari.
- Festival Budaya dan Pameran Seni: Di bawah Orde Baru, pemerintah mendukung berbagai festival budaya, pameran seni, dan pertunjukan yang mempromosikan kebudayaan lokal dan nasional. Hal ini tidak hanya membantu menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia, tetapi juga memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda dan wisatawan mancanegara.
6. Kesatuan dan Stabilitas Sosial
- Pembangunan Nasionalisme: Soeharto mendorong semangat kesatuan nasional dengan menguatkan identitas sebagai Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. Slogan-slogan seperti "Bhinneka Tunggal Ika" ditekankan dalam pendidikan, media, dan kehidupan sosial. Pemerintah juga mempromosikan kesatuan dengan membentuk narasi bersama melalui media nasional.
- Pengendalian Konflik Sosial: Meskipun dengan pendekatan yang otoriter, Soeharto berhasil menjaga stabilitas politik dan sosial dalam negeri, yang membuat masyarakat bisa fokus pada pembangunan ekonomi dan sosial. Stabilitas ini memungkinkan terjadinya modernisasi dan pertumbuhan ekonomi yang merata di berbagai sektor.
7. Revitalisasi Budaya Tradisional
- Pelestarian Budaya Lokal: Meskipun banyak fokus diberikan pada modernisasi, pemerintah Soeharto juga mendukung pelestarian budaya lokal. Program-program pemerintah di bidang pariwisata dan kebudayaan mendorong kebangkitan seni tradisional seperti tari-tarian, batik, dan kerajinan lokal. Ini membantu masyarakat tetap bangga dengan warisan budaya mereka, bahkan di tengah proses modernisasi.
- Pembentukan Identitas Nasional: Orde Baru memberikan perhatian besar pada penyatuan budaya Indonesia yang beragam melalui festival-festival dan pertunjukan seni yang menampilkan kekayaan budaya dari seluruh nusantara. Hal ini memperkuat identitas nasional serta kebanggaan akan keberagaman budaya.
8. Perkembangan Media dan Teknologi Komunikasi
- Televisi dan Radio Nasional: Pada era Soeharto, media televisi dan radio berkembang pesat. Televisi menjadi salah satu alat penyebaran informasi dan hiburan yang sangat efektif. Program-program edukasi dan hiburan di televisi nasional seperti TVRI membantu menyebarkan pengetahuan serta nilai-nilai moral dan sosial yang diinginkan pemerintah.
- Teknologi dan Komunikasi: Pada akhir pemerintahan Soeharto, Indonesia mulai merasakan dampak revolusi teknologi dengan diperkenalkannya teknologi komunikasi modern seperti telepon dan komputer. Meskipun masih terbatas pada kelas menengah atas, masyarakat mulai terbuka dengan tren global di bidang teknologi dan informasi.
Kesimpulan
Masa pemerintahan Soeharto membawa berbagai perubahan positif dalam bidang sosial, budaya, dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur berkembang pesat, sementara budaya populer dan tradisional mendapatkan tempat di tengah masyarakat. Meski ada kontroversi terkait kebijakan politiknya yang otoriter, banyak kebijakan sosial yang diterapkan membawa dampak positif bagi masyarakat dan memperkuat fondasi sosial-budaya Indonesia hingga saat ini.