"Mikul dhuwur mendhem jero"
"Mikul dhuwur mendhem jero" adalah sebuah peribahasa Jawa yang sangat populer dan mengandung makna yang dalam tentang hubungan keluarga, terutama antara anak dan orang tua.
Penjelasan:
- "Mikhul" berarti mengangkat atau menampilkan.
- "Dhuwur" berarti tinggi atau luar.
- "Mendhem" berarti menyimpan atau menyembunyikan.
- "Jero" berarti dalam atau isi.
Arti secara harfiah:
- Mikul dhuwur: Artinya "Memikul tinggi-tinggi".
- Mendhem jero: Artinya "Mendam dalam-dalam".
Makna yang lebih dalam:
Peribahasa ini mengajarkan kita untuk:
- Menjunjung tinggi orang tua: Anak harus selalu menghormati dan menjunjung tinggi derajat orang tuanya.
- Menutupi aib keluarga: Anak harus berusaha menutupi kekurangan atau kesalahan orang tuanya.
- Berbakti kepada orang tua: Anak harus selalu berbakti kepada orang tua sebagai bentuk terima kasih atas jasa-jasa mereka.
Pesan utama:
Peribahasa ini menekankan pentingnya hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua. Anak harus selalu berbakti dan menghormati orang tua, meskipun orang tua memiliki kekurangan. Sebaliknya, orang tua juga harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya.
Penerapan dalam kehidupan:
- Dalam keluarga: Peribahasa ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga keharmonisan dalam keluarga dengan saling menghormati dan menghargai.
- Dalam masyarakat: Nilai-nilai yang terkandung dalam peribahasa ini dapat diterapkan dalam interaksi kita dengan orang lain, terutama dengan orang yang lebih tua.
Contoh lain:
- Seorang anak yang selalu membanggakan prestasi orang tuanya di depan teman-temannya.
- Seorang anak yang berusaha menutupi kesalahan orang tuanya agar tidak diketahui orang lain.
Kesimpulan:
"Mikul dhuwur mendhem jero" adalah sebuah pesan yang sangat relevan dengan nilai-nilai budaya Jawa. Peribahasa ini mengingatkan kita akan pentingnya hubungan keluarga dan mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik kepada orang tua.