Widget HTML #1

"Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti"

Peribahasa ini seringkali diartikan secara harfiah sebagai "Segala keberanian, kekuatan, kejayaan, dan kedudukan akan hancur dengan kebijaksanaan, kesabaran, dan kasih sayang."

Namun, makna yang terkandung jauh lebih kaya dan kompleks:

  • Sura dira jayaningrat: Bagian ini merujuk pada kekuatan, keberanian, bahkan keangkuhan atau kesombongan yang seringkali dimiliki oleh seseorang atau kelompok.
  • Lebur dening pangastuti: Bagian ini menekankan bahwa kekuatan dan kesombongan tersebut pada akhirnya akan luluh lantak oleh kebijaksanaan, kesabaran, dan kasih sayang.

Secara keseluruhan, peribahasa ini mengajarkan kita bahwa:

  • Kekerasan tidak akan pernah menang atas kebaikan: Segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal, pada akhirnya akan kalah oleh kebaikan, kasih sayang, dan pemahaman.
  • Kebijaksanaan lebih kuat dari kekuatan: Orang yang bijaksana mampu mengatasi masalah dengan cara yang lebih efektif dan berkelanjutan dibandingkan dengan orang yang hanya mengandalkan kekuatan fisik atau kekuasaan.
  • Kesabaran adalah kunci: Dengan bersabar, kita dapat menghadapi segala tantangan dengan lebih tenang dan bijaksana.
  • Kasih sayang adalah kekuatan terbesar: Kasih sayang mampu meluluhkan hati yang paling keras sekalipun.

Contoh penerapan dalam kehidupan:

  • Konflik: Dalam menghadapi konflik, lebih baik menggunakan pendekatan yang bijaksana dan penuh kasih sayang daripada menggunakan kekerasan.
  • Kepemimpinan: Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bijaksana dan mampu mengayomi rakyatnya dengan penuh kasih sayang.
  • Hubungan antarmanusia: Dalam berinteraksi dengan orang lain, kita harus selalu berusaha untuk saling memahami dan menghargai perbedaan.

Pesan utama dari peribahasa ini adalah:

Kebaikan, kebijaksanaan, dan kesabaran adalah senjata yang jauh lebih ampuh daripada kekerasan dan kesombongan. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, kita dapat menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis.