Dampak ekonomi dari Orde Baru, di bawah kepemimpinan Soeharto
Dampak Positif Ekonomi Orde Baru:
Pertumbuhan Ekonomi Stabil
Selama pemerintahan Soeharto, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, dengan tingkat pertumbuhan PDB rata-rata sekitar 7% per tahun selama 1970-an hingga awal 1990-an. Ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan ekonomi yang berkembang pesat di Asia Tenggara.Swasembada Pangan (Beras)
Program swasembada beras yang dicanangkan Soeharto berhasil meningkatkan produksi pertanian. Pada 1984, Indonesia dinyatakan mencapai swasembada beras, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan domestik secara mandiri.Pembangunan Infrastruktur
Orde Baru gencar membangun infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan waduk. Pembangunan ini penting untuk mendukung kegiatan ekonomi dan distribusi barang di seluruh Indonesia, serta mendorong urbanisasi dan industrialisasi.Stabilisasi Moneter
Di era Orde Baru, pemerintah berhasil mengendalikan inflasi yang sangat tinggi pada masa akhir Orde Lama, menstabilkan mata uang rupiah, dan menjaga suku bunga yang kondusif bagi investasi. Ini menciptakan kondisi yang lebih stabil untuk bisnis dan investasi asing.Pembukaan Pintu bagi Investasi Asing
Soeharto mendorong masuknya investasi asing dengan memberikan insentif kepada investor internasional. Hal ini membantu modernisasi industri dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, khususnya di sektor manufaktur dan minyak.Diversifikasi Ekonomi
Pada masa Soeharto, ekonomi Indonesia mulai beralih dari pertanian menjadi lebih terdiversifikasi dengan berkembangnya sektor industri dan manufaktur. Indonesia juga meningkatkan produksi dan ekspor minyak bumi dan gas alam.