Widget HTML #1

Dari Krisis Ekonomi ke Swasembada Pangan: Bagaimana Orde Baru Mengubah Indonesia

Orde Baru, periode pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, merupakan salah satu era paling signifikan dalam sejarah Indonesia. Setelah mengalami gejolak politik dan ekonomi yang hebat pada masa Orde Lama, pemerintahan Orde Baru berupaya keras untuk membangun kembali negara. Salah satu keberhasilan terbesar Orde Baru adalah pencapaian swasembada pangan, sebuah tonggak sejarah yang mengubah wajah pertanian Indonesia.

Krisis Ekonomi dan Tantangan Pangan

Pada awal masa pemerintahan Orde Baru, Indonesia dilanda krisis ekonomi yang parah. Produksi pangan, terutama beras, sangat rendah sehingga negara terpaksa mengimpor beras dalam jumlah besar. Keadaan ini sangat mengkhawatirkan mengingat beras merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia.

Strategi Menuju Swasembada Pangan

Untuk mengatasi masalah pangan, pemerintah Orde Baru meluncurkan berbagai program dan kebijakan yang fokus pada peningkatan produksi pertanian. Beberapa di antaranya adalah:

  • Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian: Pemerintah mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas lahan yang sudah ada (intensifikasi) serta membuka lahan baru untuk pertanian (ekstensifikasi).
  • Revolusi hijau: Teknologi pertanian modern, seperti varietas unggul, pupuk kimia, dan pestisida, diperkenalkan secara besar-besaran untuk meningkatkan hasil panen.
  • Bimas (Bimbingan Masyarakat): Program ini bertujuan memberikan penyuluhan dan bantuan teknis kepada petani agar mereka dapat menerapkan teknologi pertanian yang tepat.
  • Kredit pertanian: Pemerintah menyediakan akses kredit yang lebih mudah bagi petani untuk membeli bibit, pupuk, dan peralatan pertanian lainnya.
  • Pembentukan Badan Urusan Logistik (Bulog): Bulog berperan penting dalam menyerap hasil panen petani, menjaga stabilitas harga, dan mendistribusikan beras ke seluruh wilayah Indonesia.

Pencapaian Swasembada Pangan

Berkat upaya yang konsisten dan terpadu, Indonesia akhirnya berhasil mencapai swasembada pangan pada tahun 1984. Pencapaian ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa, mengingat kondisi awal yang sangat sulit. Swasembada pangan tidak hanya menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Pencapaian swasembada pangan membawa dampak positif yang signifikan bagi Indonesia, antara lain:

  • Stabilitas sosial dan politik: Ketersediaan pangan yang cukup membantu menjaga stabilitas sosial dan politik.
  • Pertumbuhan ekonomi: Sektor pertanian menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
  • Peningkatan kesejahteraan petani: Pendapatan petani meningkat seiring dengan peningkatan produksi.
Swasembada pangan merupakan salah satu warisan penting dari masa pemerintahan Orde Baru. Meskipun program ini memiliki beberapa kekurangan, pencapaian swasembada pangan tetap menjadi tonggak sejarah yang patut dibanggakan. Pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan program swasembada pangan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pertanian di masa depan.