Pembangunan Era Presiden Soeharto
Pada era kepemimpinan Presiden Soeharto (1967–1998), pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama dalam program pembangunan nasional. Langkah ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ketahanan nasional. Beberapa aspek penting terkait pembangunan infrastruktur pada era tersebut adalah:
1. Pembangunan Jalan dan Jembatan
Soeharto memprioritaskan pembangunan jaringan jalan nasional untuk mendukung mobilitas dan distribusi barang. Salah satu proyek penting adalah pembangunan Jalan Raya Lintas Sumatra yang menghubungkan berbagai provinsi di Pulau Sumatra, serta pembangunan dan perbaikan jalan di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Pengembangan Pertanian (Green Revolution)
Program pembangunan irigasi dan bendungan merupakan bagian dari Revolusi Hijau yang diinisiasi oleh Soeharto. Bendungan seperti Bendungan Jatiluhur dibangun untuk meningkatkan pasokan air irigasi guna mendukung ketahanan pangan dan swasembada beras. Berkat proyek ini, Indonesia sempat mencapai swasembada pangan pada tahun 1984.
3. Listrik dan Energi
Soeharto memulai pembangunan pembangkit listrik, seperti PLTU Suralaya di Banten, untuk memperluas akses listrik ke berbagai daerah. Program ini didorong oleh pertumbuhan kebutuhan energi untuk industri dan rumah tangga.
4. Transportasi Udara dan Laut
Pembangunan bandara seperti Bandara Soekarno-Hatta yang mulai beroperasi pada 1985, serta pengembangan pelabuhan seperti Pelabuhan Tanjung Priok, menjadi bagian dari upaya meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memperlancar arus barang dan manusia.
5. Pembangunan Perumahan dan Perkotaan
Di era Soeharto, pemerintah juga gencar membangun perumahan rakyat melalui program Perumnas (Perumahan Nasional). Selain itu, beberapa proyek pembangunan kota-kota baru, seperti Bintaro Jaya dan BSD City, juga mulai muncul pada akhir masa kepemimpinannya.
6. Pendidikan dan Kesehatan
Pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan juga mendapat perhatian, misalnya melalui pembangunan Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) dan peningkatan jumlah sekolah dasar hingga universitas di berbagai daerah.
Pembangunan infrastruktur di era Soeharto memang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, namun tidak terlepas dari kritik, terutama karena sebagian besar proyek besar didanai oleh utang luar negeri dan melibatkan praktik-praktik korupsi yang kemudian menjadi masalah besar di kemudian hari.